Tes Potensi Akademik menjadi salah satu persyaratan melanjutkan jenjang pendidikan pasca sarjana dan rekrutmen kerja . Buku maupun contoh soal online Tes TPA pun juga sudah banyak ditemui dengan mudah. Akan tetapi belajar buku soal tes TPA maupun latihan online, tidak selamanya menjamin hasil yang memuaskan saat di "medan perang", hehehe
Pengalaman pertama saya mengikuti tes TPA Bappenas sebenarnya dimulai saat mengikuti Rekrutmen sebuah Perusahaan Oil & Gas Asing. Jumlah peserta yang mengikuti tes potensi akademik lebih dari 200 orang dari beberapa universitas ternama baik lulusan sarjana maupun pascasarjana. Saat mengikuti TPA pertama kali belum terbayang bahwa akhirnya dari 200 orang, hanya akan tersisa tidak lebih dari 15 orang yang memiliki skor diatas 550 orang untuk melanjutkan tahap rekrutmen selanjutnya. Alhamdulillah saya menjadi satu dari 15 orang yang beruntung tersebut...( meski akhirnya proses rekrutmen tidak saya lanjutkan setelah dua kali interview user karena saya lebih dulu diterima di sebuah BUMN oil & gas, Thank Allah..)
Berada di comfort zone selama 5 tahun, akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti Tes TPA (sejujurnya tanpa alasan yang jelas saat mendaftar, akan tetapi pada akhirnya digunakan untuk pendaftaran program beasiswa pasca sarjana). Skor yang diperlukan untuk persyaratan pasca sarjana beberapa universitas adalah 500-550. Sedangkan untuk program doktoral adalah 550-600.
Untuk proses pendaftarannya, saya mengirimkan scan Ijazah,KTP, foto dan bukti transfer (Rp.325.000) via email. Untuk jadwal dan proses pendaftaran bisa dilihat pada link berikut : http://koperasi.bappenas.go.id/uuopt/
Untuk proses pendaftarannya, saya mengirimkan scan Ijazah,KTP, foto dan bukti transfer (Rp.325.000) via email. Untuk jadwal dan proses pendaftaran bisa dilihat pada link berikut : http://koperasi.bappenas.go.id/uuopt/
Untuk mengikuti tes TPA, kita akan dihadapkan pada tiga garis besar soal yaitu :
- Verbal : kita akan dihadapkan pada soal sinonim, antonim, padanan kata, dan kosa-kata yang tidak umum dipergunakan.
- Numerik : Kita akan dihadapkan pada soal matematika seperti deret, soal cerita, dll
- Logika Penalaran : Kita akan dihadapkan pada soal pengkodean, visual/gambar, dan penalaran
Based on pengalaman jadi saya lebih dulu melakukan mapping subtes yang kurang saya kuasai. Inilah dimana kita menyadari kelebihan dan kekurangan serta subtes yang harus kita maksimalkan dan yang mana yang belum dikuasai.
Mostly,soal TPA Bappenas mungkin terlihat lebih sulit dari buku-buku latihan yang kita pelahari, tapi disinilah ketenangan, fokus, konsentrasi, dan pastinya doa berperan penting kalau ingin sukses dimedan perang :)
Itulah kenapa kondisi fisik yang fit dan pastinya doa kita perlukan. Pastikan istirahat yang cukup dan persiapkan mempelajari jauh hari ( Bukan SKS ya..). Karena berdasarkan pengalaman, H-1 kita harusnya sudah melepas buku latihan dan saatnya menenangkan diri dengan doa dan "me time" untuk hasil yang maksimal.
Alhamdulillah untuk kesempatan kedua tersebut skor 652, 03 tertulis dilembar skor TPA yang saya ambil 2-3 minggu kemudian .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar